Pembelajaran Sosial Emosional
Oleh. U. Giri Maulana
Pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta, membuat keputusan yang bertanggungjawab.
Ruang lingkup implementasi
pembelajaran sosial emosional, yaitu :
1.
Kegiatan rutin: kegiatan yang
dilakukan di luar waktu belajar akademik sesuai dengan kondisi sekolah
masing-masing
2.
Terintegrasi dalam pembelajaran:
sebagai strategi pembelajaran atau diintegrasikan dalam kurikulum
3.
Protokol: budaya atau aturan
sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri
oleh murid atau sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian
tertentu
Kompetensi sosial emosional
terdiri dari kesadaran diri-pengenalan emosi, pengenalan diri-pengelolaan emosi
dan fokus, kesadaran sosial-empati terhadap orang lain, keterampilan
berhubungan sosial (resiliensi/daya lenting), pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab.
Teknik STOP dapat digunakan untuk
mengelola kesadaran diri, teknik STOP bisa dilakukan dengan cara Stop atau
berhenti sejenak dari kegiatan, Take a deep breath atau Tarik nafas
dalam-dalam, observe atau amati/perhatikan semua yang dirasakan, Proceed atau
lanjutkan kembali semua kegiatan. contoh teknik pembelajaran sosial emosional diantaranya
beranapas dengan kesadaran penuh, identifikasi diri, melukis dengan jari,
membuat jurnal diri, membuat puisi , dan lain-lain
Pembelajaran sosial emosional dapat mendorong terciptanya merdeka belajar
disekolah, memudahkan mewujudkan profil pelajar pancasila, mendukung
kemampuan anak untuk berhasil mengelola tugas kehidupan sehari-hari seperti
belajar membentuk hubungan, memecahkan masalah sehari-hari seperti belajar,
memecahkan masalah sehari-hari dan berdaptasi dengan tuntutan pertumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar