PERAN
COACH DI SEKOLAH
Oleh
: U. Giri Maulana
Praktik coaching
di sekolah merupakan proses menuntun belajar murid untuk mencapai kekuatan
kodratnya. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang diungkapkan Ki Hadjar
Dewantara yaitu menuntun anak mencapai kodratnya agar mencapai keselamatan dan
kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Guru sebagai coach
dengan praktik coachingnya dapat mewujudkan pembelajaran yang merdeka dengan
menuntun murid tumbuh maksimal sesuai dengan latar belakang, kemampuan, dan potensinya
masing-masing. Coach dengan proses coachingnya dapat mengaktivasi kerja otak
murid, dengan pertanyaan – pertanyaan reflektifnya dapat membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam
sehingga murid dapat menunjukkan potensinya dan menjadi lebih leluasa dalam
melakukan metakognisi pemahaman.
Coach dengan
praktik coachingnya dapat menumbuhkembangkan kemampuan sosial emosional murid
secara oftimal. Coach akan membangun hubungan dan komuniasi dengan baik terhadap
murid untuk menggali kemampuan, untuk memahami,
mengelola, dan mengekspresikan aspek-aspek sosial dan emosional kehidupan
seseorang. Sehingga dengan demikian seorang murid mampu meraih keberhasilan
dalam melaksanakan tugas sehari-hari seperti belajar, membentuk hubungan/
berinterkasi, memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, dan beradaptasi dengan
tuntutan pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks.
Coach
dengan praktik coachingnya dapat memaksimalkan kesiapan belajar murid, membantu
murid menemukan minat belajarnya dengan tepat, dan bisa menyelesaikan
tugas-tugasnya sesuai dengan keinginannya. Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan
menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai
dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan
belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam
diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi
mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar). Hal inilah yang dapat memudahkan guru dalam mempraktikan
pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar