Kamis, 18 Februari 2021

1.3.a.10. Aksi Nyata_Disiplin Positif_Visi Guru Penggerak

 

GULING SAPU SIPANDEMI

BANGKITKAN MOTIVASI INTRINSIK BELAJAR MURID

PADA MASA PANDEMI COVID-19

Oleh : U. Giri Maulana

(SDN Cigombong 01 Kab. Bogor)

 

Latar Belakang

Murid merdeka biasanya memiliki motivasi intrinsik dan kinerja baik secara akademis. Mereka memiliki harapan yang tinggi dalam menentukan tujuan belajar dan akan memasang target belajar lebih tinggi dari batas yang dapat mereka capai. Hal tersebut bisa tumbuh pada diri murid, jika mereka menaruh harapan yang tinggi pada pembelajaran yang disajikan guru.

Berawal dari pengalaman tersebut guru harus cerdas dalam mendesain lingkungan belajar yang menumbuhkan murid merdeka dan memiliki motivasi intrinsik yang tinggi. Dengan segala keterbatasannya dan dalam kondisi apapun guru harus mampu mewujudkan harapan murid. Harapan murid merupakan masa depan murid yang menentukan masa depan bangsa Indonesia.

Terlalu lama belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi covid-19 memberikan pengaruh yang kurang baik pada motivasi intrinsik belajar pada sebagian murid kelas VIB SDN Cigombong 01 Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Banyak tugas-tugas pembelajaran yang meraka selesaikan diluar batas waktu yang ditetapkan atau bahkan sama sekali tidak dikerjakan. Meraka seolah-olah sudah kehilangan harapan terhadap pembelajaran yang disajikan.

Dengan menggunakan model inkuiri apresiatif penulis berkolaborasi dengan berbagai setakeholders membangkitkan motivasi intrinsik belajar para murid pada masa pandemi covid-19 dengan mengadakan kegiatan Guling Sapu SiPandemi (Guru Keliling Sapa Murid Solusi Pandemi).

 Tujuan

Kegiatan Guling Sapu SiPandemi pada Kelas VIB SDN Cigombong 01 Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Menciptakan lingkungan belajar yang merdeka

2.      Membangkitkan motivasi intrinsik belajar para murid pada masa pandemi Covid-19

3.      Menumbuhkan kegiatan belajar yang lebih aktif interaktif pada masa pandemi Covid-19

4.      Memberikan murid suara dan pilihan dalam cara mereka belajar pada masa pandemi Covid-19

 

Deskripsi Aksi Nyata

Setelah kurang lebih sepuluh bulan para murid belajar dari rumah (BDR). Dimana murid belajar di rumah masing-masing dan guru memberikan materi pelajaran dalam jaringan atau luar jaringan dari rumah masing-masing juga. Guru dan murid  dalam kegiatan pembelajaran tidak bertemu secara tatap muka. Kegiatan pembelajaran seperti ini berdampak kurang baik dengan ditandai menurunnya motivasi intrinsik belajar pada sebagian murid kelas VIB SDN Cigombong 01 Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor.

Dengan bekal pemahaman yang dikuasai penulis tentang model  inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi) penulis berkolaborasi dengan stakeholders disekolah mengatasi menurunnya motivasi intrinsik belajar para murid pada masa pandemi Covid-19.

“Bagaimana membangkitkan motivasi intrinsik belajar para murid pada masa pandemi Covid-19?” itu pertanyaan utama yang setiap hari penulis pikirkan. Berdasarkan pengalaman yang dialami penulis berkolaborasi dengan stakeholders jadi kekuatan dalam mencari solusi dari sebuah permasalahan.  Dari situlah penulis mempunyai impian untuk berkolaborasi menerapkan metode pembelajaran baru yang membangkitkan motivasi intrinsik belajar dan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Penulis berkolaborasi dengan stakeholder mulai dari kepala sekolah, komite sekolah, rekan sejawat, orang tua/wali murid dan murid  merencanakan dan melaksanakan kegiatan Guling Sapu SiPandami (Guru Keliling Sapa Murid Solusi Pandemi).

Adapun tahapan-tahapan kegiatan Guling Sapu SiPandemi adalah sebagai berikut:

1.    Berkolaborasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat pada rapat awal semester genap membicarakan cara untuk membangkitkan movitasi intrinsik belajar para murid pada masa pandemi Covid-19. Penulis, kepala sekolah dan rekan sejawat menyepakati untuk mengadakan kegiatan Guling Sapu SiPandemi.

2.     
Berkolaborasi dengan orang tua/wali murid dalam menyelenggarakan kegiatan Guling Sapu SiPandemi dengan cara menggalang dukungan orang tua/wali murid dimana orang tua/wali murid membuat surat keterangan bermaterai yang isinya mengizinkan putra/putrinya untuk mengikuti kegiatan Guling Sapu SiPandemi.

  Gambar 1. Surat izin orang tua/wali murid

 

3.      Mendorong orang tua/wali murid untuk mendiskusikan pembagian kelompok, anggota kelompok, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan Guling Sapu SiPandemi. Pada tahapan ini penulis menganjurkan beberapa ketentuan : tempat kegiatan yang dipilih harus tempat/ruangan yang luas yang memungkinkan para murid bisa menjaga protokol kesehatan Covid-19, pemilihan anggota kelompok harus berdasarkan teman sepermainan atau berdomisili ditempat yang tidak berjauhan, dan anggota kelompok paling banyak 6 murid. Hasil diskusi orang tua/wali murid  menyepakati murid kelas 6B dibagi menjadi 5 kelompok belajar masing-masing 6 orang anggota. Kelompok belajar tersebut yaitu : kelompok Narsha, kelompok Bima, kelompok Andhika, kelompok Filo dan kelompok Bilqist.

 

 Gambar 2. Instruksi diskusi kepada orang tua/wali murid di whatsapp grup

 

 4.      Melakukan kegiatan Guling Sapu SiPandemi dengan cara penulis mengunjungi 5 kelompok yang sudah terbentuk secara bergiliran. Kegiatan yang dilakukan penulis selama dilokasi diantaranya : memberi penguatan materi pelajaran yang disampaikan selama daring, memastikan para murid memahami materi yang disampaikan pada waktu daring, memotivasi murid lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.











 

  Gambar 2. Kegiatan Guling Sapu Sipandemi di kelompok belajar

 

 

 Gambar 3. Kegiatan dan testimoni murid di https://youtu.be/khlCH2nwmPI

 

Hasil Aksi Nyata :

Kegiatan Guling Sapu SiPandemi dapat memberikan pilihan belajar yang lebih beragam kepada para murid. Murid dapat belajar dengan model daring dan ditambah penguatan materi dengan kegiatan Guling Sapu SiPandemi. Hal ini menumbuhkan motivasi intrinsik belajar murid yang dibuktikan dengan antusiasnya para murid dalam mengikuti kegiatan Guling Sapu SiPandemi.

 Pembelajaran yang didapat dari Pelaksanaan (Keberhasil dan Kegagalan)

     Pembelajaran yang didapat dari kegiatan Guling Sapu SiPandemi diantaranya kolaborasi dengan semua pihak dapat menjadi penentu keberhasilan dalam sebuah kegiatan dan pada masa khusus diperlukan solusi kegiatan pembelajaran yang khusus pula agar motivasi belajar murid tetap tumbuh dan murid bisa belajar dengan merdeka.

 Rencana Perbaikan yang Akan dilakukan :

          Rencana perbaikan dari kegiatan Guling Sapu SiPandemi diantaranya akan mendorong orang tua/wali murid untuk melengkapi sarana pembelajaran dikelompok belajar, Misalnya : papan tulis. Dengan adanya sarana pembelajaran akan meminimalisasi ambiguitas penyampaian penguatan materi.

 

Rabu, 17 Februari 2021

1.4.a.10. Aksi Nyata - Penerapan Budaya Positif

KEGIATAN BEBELAP

TINGKATKAN DISIPLIN POSITIF BELAJAR MURID

Oleh : U. Giri Maulana

(SDN Cigombong 01 Kab. Bogor)

Latar Belakang

Penanaman nilai-nilai kedisiplinan pembelajaran bukanlah hanya memberikan pengetahuan dan teladan tentang yang baik dan buruk, namun di sisi lain, juga harus membawa murid untuk merasa senang dalam dan terhadap nilai-nilai karakter disiplin serta diharapkan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu media menyenangkan yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan motivasi disiplin positif belajar murid adalah media lagu karena lagu diyakini dapat melejitkan daya imajinasi serta memunculkan hal-hal tersembunyi yang disimpan dalam diri seseorang sehingga ia akan mengingat kembali terhadap sesuatu. Karena pada hakekatnya semua orang dari usia dini hingga dewasa suka bernyanyi. Media lagu dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan cara mengubah materi pembelajaran menjadi lirik-lirik lagu yang kemudian dapat dinyanyikan murid. Dengan media lagu dirasa cukup efektif untuk membuat pembelajaran terasa lebih ringan dan menyenangkan karena aktifitas pembelajaran dilakukan dengan beryanyi sehingga murid tidak akan merasa bosan, dan mengantuk, tetapi akan lebih tertarik, bersemangat dalam memperhatikan pembelajaran, serta lebih disiplin dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan teori dan pengalaman tersebut penulis tertarik untuk membuat kegiatan BEBELAP (Belajar Bareng Lagu Pembelajaran) untuk meningkatkan disiplin positif belajar murid di kelas VIB SDN Cigombong 01 Kecamatan Cigombong. 

Tujuan

Kegiatan BEBELAP pada Kelas VIB SDN Cigombong 01 Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor memiliki tujuan sebagai berikut :

1.      Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan

2.      Memudahkan murid dalam mengingat materi pelajaran

3.      Membangkitkan disiplin positif belajar murid

 

Deskripsi Aksi Nyata

Kegiatan BEBELAP diawali dengan mengidentifikasi lagu populer dikalangan para murid. Lagu yang dipilih merupakan lagu yang liriknya pendek hal ini dimaksudkan agar para murid mudah dalam mengingatknya. Lagu-lagu yang sudah dikuasai murid pada waktu di kelas rendah atau TK dapat dijadikan pilihan misalnya : balonku ada lima, lihat kebunku, burung kakatua, dan lain-lain.

Kegiatan selanjutnya menentukan materi pelajaran yang akan dijadikan lirik lagu. Alangkah baiknya jika materi yang dipilih adalah materi yang cukup sulit diingat atau dipahami murid. Sebagian murid kelas VIB SDN Cigombong 01 Kecamatan Cigombong cendrung sulit dalam mengingat sifat-sifat, rumus-rumus atau istilah ilmiah yang tidak popular didengarnya.

Dari materi yang sudah dipilih dibuatlah lirik lagu yang hampir mirip dengan lirik lagu aslinya. Berikut salah satu contoh lirik lagu yang berhasil dibuat penulis :


LAGU PRISMA

(Versi : Balonku ada Lima)

 

aku prisma segi n
sisinya n tambah dua
dua n titik sudutnya
rusuknya tiga kali n

 

LP nya bagaimana? Hey
dua kali luas alas
tambah keliling alas
lalu kalikan tinggi

 

volumenya bagaimana? Hey
carilah luas alasnya
lalu kalikan tinggi
ketemulah hasilnya

 

LAGU METODE PIDATO

(Versi : Lihat Kebunku)

 

metode pidatoku

langsung tanpa persiapan
namanya impromptu

dan ada yang dihapal
itu namanya metode memoriter
ekstemporan pasti slalu pake konsep

 


Untuk memudahkan murid dalam mengakses dan menyanyikanya lagu pembelajaran tersebut dibuatkan videonya dan diunggah ke channel youtube supaya bisa dihapalkan dan dipelajari sebelum aktifitas pembelajaran.

 

 Gambar 1. Lagu pembelajaran di channel youtube https://youtu.be/eG7O8cZrHtY

 

            Lagu pembelajaran sebagai media BEBELAP dinyanyikan para murid ketika kegiatan pembelajaran berlangsung dengan materi yang berhubungan.

 


Gambar 2. Para murid sedang menyanyikan lagu pembelajaran 

  Gambar 3. Kegiatan BEBELAP dan testimony murid di https://youtu.be/wSJvhJUOnW8

 

Hasil Aksi Nyata :

Kegiatan BEBELAP menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan yang mempermudah para murid dalam mengingat atau memahami materi pelajaran yang dianggap sulit. Pada umumnya jika para murid sudah merasa tertarik atau menyenangi suatu kegiatan pembelajaran maka disiplin positif para murid meningkat.

Pembelajaran yang didapat dari Pelaksanaan (Keberhasil dan Kegagalan)

     Pembelajaran yang didapat dari kegiatan BEBELAP diantaranya pada awal kegiatan pembelajaran yang dianggap baru, para murid seolah-olah tidak menyenangi pembelajaran tersebut. Guru tidak perlu patah semangat tapi guru harus berusaha untuk menyampaikannya dengan tahapan-tahapan yang lebih sederhana dan tidak terlalu rumit. Jika para murid sudah memahami dan terbiasa melakukannya maka secara perlahan para murid akan tertarik dan merasa senang terhadap pembelajaran tersebut. Selain itu, supaya kegiatan pembelajarannya lebih efektif, sebaiknya lagu yang akan digunakan sebagai media BEBELAP disampaikan pada para murid sebelum kegiatan pembelajaran, misalnya melalui channel youtube.

Rencana Perbaikan yang Akan dilakukan :

          Rencana perbaikan dari kegiatan BEBELAP diantaranya pada waktu menulis laporan aksi nyata ini syair lagu  sebagai media pembelajaran dalam kegiatan BEBELAP masih diciptakan oleh guru. Jika para murid sudah terbiasa melakukan kegiatan BEBELAP, maka para murid akan ditugaskan untuk menciptakan dan menyanyikan syair lagunya masing-masing.  

Selasa, 16 Februari 2021

Tugas_2.1.a.9. Koneksi Antar Materi (Unggah Tugas) - Modul 2.1

Konsep Dasar Pembelajaran Berdiferensiasi

Oleh : U. Giri Maulana

Guru dan murid harus berkolaborasi untuk menciptakan kedalaman spiritual, intelektual, untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia. Guru dan murid merdeka belajar yang berkolaborasi bersama menggali dan mengembangkan potensi siswa dan mengakomodasi karakteristik masing-masing untuk mewujudkan student wellbeing. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan: menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi, memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, penilaian berkelanjutan, refleksi guru dan pengelolaan kelas yang efektif.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merancang pembelajaran yang berdiferensiasi adalah :

1.    Mentapkan tujuan pembelajaran dengan cara menentukan kompetensi dasar dan menentukan tujuan pembelajaran

2.    Memetakan kebutuhan murid di kelas kita, minimal di dasarkan pada tiga aspek yaitu : kesiapan belajar (readness murid), minat murid dan profil belajar murid.

Kesiapan belajar murid adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Tomlinson (2001) mengatakan bahwa merancang pembelajaran berdiferensiasi mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik biasanya Anda akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda.  Tombol-tombol dalam equalizer tersebut mewakili beberapa perspektif kontinum yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesiapan murid. Dalam modul ini, kita akan mencoba membahas 6 dari beberapa contoh perspektif kontinum tersebut, dengan mengadaptasi alat yang disebut Equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlinson (Tomlinson, 2001).

Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran.Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan diantaranya: 

  • Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar;
  • Menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran;
  • Menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang familiar atau baru bagi mereka, dan;
  •  Meningkatkan motivasi murid untuk belajar

Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk "menghubungkan" murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid

Tujuan dari pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Namun demikian, sebagai guru, kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita sendiri.  Padahal kita tahu setiap anak memiliki profil belajar sendiri. Memiliki kesadaran tentang ini sangat penting agar guru dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka. Penting juga untuk diingat bahwa kebanyakan orang lebih suka kombinasi profil. Menurut Tomlinson (2001), ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran seseorang. Beberpa hal yang perlu diperhatikan diantaranya : lingkungan, budaya, visual, auitori, kinestetik

Untuk mengoptimalkan pembelajaran dan tentunya hasil dari pembelajaran murid diperlukan pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid.


PROSES PENYUSUNAN KESEPAKATAN KELAS PADA MASA PEMBELAJARAN DARING

            Penyusunan kesepakatan kelas pada masa pembelajaran jarak jauh dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi whatsapp da...